Berhijab Dianggap Tak Modern, Jawaban Muslimah Ini Mengagumkan


Dream - Hidup di negara yang dengan keragaman suku dan agama berbeda memang membutuhkan toleransi dan penghormatan yang tinggi. Apa pun keyakinannya, kita harus menghormati kebiasaan dan ajaran agama tersebut.

Jangan hanya karena berbeda, kita punya hak untuk melecehkan orang lain. Bisa jadi, mereka yang dilecehkan jauh lebih baik dari yang melecehkan.

Seperti kisah perempuan Malaysia bernama Khainis Tahir yang bekerja di kalangan non-muslim.
Satu hari dia mendapat kritik dari rekan kerjanya hanya karena pakaiannya menutup aurat. Lihat balasan Khainis saat menjawab kritik dari rekan kerjanya itu.
Busana Muslim Dianggap Bukan Pakaian Normal

Menurut Khainis, ini adalah masalah klasik tentang hijab yang tak ada habisnya. Terutama bagi muslimah yang bekerja di lingkungan non-muslim.
Hari itu, Khainis mendapat komentar paling buruk tentang hijab dari rekan kerjanya, seorang non-muslim.

Awalnya, rekan kerjanya bertanya apakah Khainis pernah berkeinginan membuka hijab dan berpakaian normal.
Saat itu Khainis tengah sibuk sekali. Tapi demi memberi perhatian kepada anak baru, Khainis melayani pertanyaan rekan kerjanya itu.

Bagi Khainis, apa yang dikenakannya sudah normal baginya. Tetapi, rekannya beranggapan apa yang dipakai Khainis tidak normal, tidak seperti blouse atau pakaian lainnya.
Khainis tetap mengatakan dia tak pernah pakai blouse terbuka atau semacamnya. Menurutnya, apa yang dipakainya itu adalah sesuatu yang normal.

Rupanya jawaban Khainis tak memuaskan rekan kerjanya itu. Dia mulai menyerang Khainis.

Busana Tanpa Lengan dan Rok Mini

" Kenapa kamu mau menutup semuanya? Semua perempuan pasti punya keinginan memakai busana terbuka dan seksi. Lalu apa yang harus dilihat orang kalau semuanya kamu tutup?" ujar perempuan itu kepada Khainis.

Sebagai seorang muslimah yang taat, Khainis juga tak kalah kerasnya saat menjelaskan alasan dia menutup aurat.
" Saya seorang analisis sistem senior di sini dengan gelar ganda. Saya sudah puas terlihat cantik melalui make up. Saya ingin dikenal karena kedalaman ilmu saya, bukan dalamnya belahan dada saya," timpal Khainis dengan marah.

Bukannya memahami penjelasan tersebut, rekan kerjanya malah mengatakan Khainis sebagai orang gila dan bodoh.

" Kamu gila. Kamu benar-benar gila. Saya tak pernah melihat orang yang bodoh seperti kamu. Saya berpakaian seksi untuk diri saya, bukan untuk orang lain. Saya pakai make up dan berpakaian menarik agar orang tak pandang rendah saya," kata rekan kerja Khainis.
Busana Tanpa Lengan dan Rok Mini Dianggap Lebih Modern?

Jawaban yang Tak Kalah Pedasnya

Khainis kembali memberikan jawaban tak kalah pedas.
" Apanya yang gila dan bodoh? Kamu simpan definisi tentang kecantikan sendiri. Bagi saya, yang seksi itu mental dan otaknya. Yang saya anggap cantik untuk diri saya, tidak selalu cantik buat kamu. Saya tak pernah hina cara orang lain berpakaian. Jadi, apa sebenarnya masalahmu dengan cara saya berpakaian?" kata Khainis.

Perempuan itu berusaha untuk menenangkan suasana. Tetapi, ucapanya justru semakin membuat Khainis naik pitam.

" Bukan... Maksud saya, kita kan wanita karir. Jika kamu pakai baju macam itu, bagaimana orang memandang kamu serius? Kau tertekan dengan budaya kah? Orangtuamu memaksamu berpakaian seperti ini kah? Sebab saya juga kenal gadis muslim yang modern. Tapi kamu nampak kuno," kata rekan Khainis.

Khainis semakin marah mendengar perkataan rekannya itu. " Saya tak perlu membuktikan apa-apa pada siapa pun. Yang mereka butuhkan adalah keahlian saya, bukan kaki atau ketiak saya," kata dia.

"Kita Ini Macam Sebutir Garam di Lautan"

" Modern itu bukan terletak pada pakaian seksi, tapi pada pemikiran kita. Saya dengan agama saya, dan ini cara saya berpakaian. Jadi kamu rasa dengan pakai busana tanpa lengan dan rok mini, kamu lebih modern dari saya?

" Sekarang pastikan laporan ini selesai hari ini juga. Jangan asyik ngobrol tak jelas yang buang-buang waktu saja!" kata Khainis dengan nada sedikit tinggi.

Khainis merasa jengkel karena hijab selalu dipermasalahkan tidak habis-habisnya. Baginya, yang bekerja itu otak, bukan kepala kita.

Dia berpesan agar perempuan muslim tidak membuka hijab mereka hanya demi menuruti kemauan tempat kerja.

" Biar orang kata kita kuno, gila, atau bodoh. Itu terserah mereka. Tak ada manusia yang bisa menjamin rezeki kita. Karena hanya Allah yang telah menulisnya di Lauh Mahfudz. Hak kita akan jadi milik kita tak peduli apa pun yang terjadi."

Selain itu, Khainis mengingatkan Allah tidak rugi jika ada satu perempuan yang tidak taat memakai hijab. Sebab, ada berjuta-juta perempuan lainnya yang ingin taat kepada Allah dengan berhijab.
" Kita ini macam sebutir garam di lautan. Kalau kita betul, Allah sayang kita. Jadi ikut perintah Allah."

(Sumber: Ohbulan.com)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lama Pimpin Shalat, Jamaah ini Nekat Bakar Imam Masjid

Heboh, Bocah 4 Tahun ini Disunat oleh Jin

Astaghfirullah, Rhoma Irama Tewas Dibacok